Lembor, Flobamor.com – Suasana Pasar Lembor, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, yang biasanya ramai dengan aktivitas jual beli, mendadak berubah mencekam saat kobaran api melalap tiga unit stan dagang, Rabu (25/6/2025) sekitar pukul 11.02 WITA.
Asap tebal membubung tinggi disertai api yang menjilat atap-atap stan, membuat pedagang dan pengunjung pasar panik dan berhamburan menyelamatkan diri. Dalam hitungan menit, kobaran api membakar habis seluruh isi stan milik Siti Serina (56), seorang pedagang sayur yang juga menjadikan stan tersebut sebagai tempat tinggal.
Sementara dua stan lain yang berdekatan turut tersambar api, namun beruntung hanya mengalami kerusakan sebagaian.

Dugaan Berawal dari Kompor.
Menurut penuturan Ibu Siti, saat kebakaran terjadi ia sedang berada di stan lain untuk menjual sayur. Ia mengaku meninggalkan stan sekitar 15 menit sebelum peristiwa tersebut terjadi.
“Tadi saya pergi sebentar ambil nasi di stan yang saya tempati untuk tinggal dan saya keluar untuk berjualan. Kurang lebih 15 menit, teman-teman pedagang datang panggil dan bilang stan saya terbakar. Saya langsung lari dan kaget saat lihat api sudah besar,” ujar Siti saat ditemui Flobamor.com di polsek Lembor.
Ia mengaku tidak menggunakan listrik untuk penerangan, melainkan lampu pelita. Malam sebelum kejadian siang tadi, ia sempat memasak menggunakan kompor. Hal ini memunculkan dugaan sementara bahwa kebakaran disebabkan sisa panas dari kompor atau kelalaian dalam penggunaan alat penerangan tradisional tersebut.
“Saya sempat masak malam pakai kompor. Tapi mungkin saya lupa untuk matikan kompor. Saya tidak tahu pasti,” tambahnya dengan mata berkaca-kaca.
Barang-barang dagangan dan perabotan pribadi milik Siti habis terbakar, termasuk satu dus kopi merek Mayor, pakaian, kasur spring bed, dispenser, serta masing-masing dua jeriken madu dan minyak kelapa.

Respons Cepat Polsek Lembor dan Koramil 1612-06/Lembor
Kobaran api yang cepat membesar, langsung mendapat respons dari aparat keamanan. Salah satu anggota intel Polsek Lembor yang tengah berada di lokasi kejadian langsung menghubungi Kapolsek Lembor. Tak lama berselang, Kapolsek Lembor dan anggota bersama Koramil 1612-06/Lembor tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman.
“Kami bergerak cepat setelah menerima informasi dari anggota kami di lapangan. Langsung kami koordinasi dengan Koramil 1612-06/Lembor. Dan bersama warga melakukan upaya pemadaman menggunakan alat seadanya,” ungkap IPDA Vinsen kepada Flobamor.com di Polsek Lembor.
Upaya pemadaman berlangsung sekitar 45 menit. Berkat kesigapan Polsek Lembor dengan Koramil 1612-06/Lembor dan partisipasi warga, api berhasil dikendalikan dan tidak merambat ke stan lainnya yang berdekatan.
Saksi: Asap Tebal dan Teriakan Minta Tolong
Katarina Setia, seorang pedagang sembako yang stan-nya berada tak jauh dari lokasi kebakaran, menjadi saksi mata peristiwa ini. Ia mengaku melihat asap tebal mengepul dari atap stan milik Siti sebelum terdengar teriakan warga meminta tolong.
“Awalnya saya kira orang bakar sampah. Tapi asapnya tebal dan ada bau terbakar. Lalu orang-orang teriak minta tolong. Saya dan pedagang lain ambil air siram pakai ember. Untung polisi dan TNI cepat datang,” tutur Santi saat ditemui Redaksi Flobamor di lokasi kebakaran.
Kerugian Ditaksir Puluhan Juta
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerugian material diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Tiga unit stan yang saling berdempetan ludes terbakar, termasuk seluruh isi dagangan di dalamnya.

Pihak kepolisian telah memasang garis polisi di sekitar lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
“Kami masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait penyebab pasti kebakaran ini. Sementara ini, kami mengimbau kepada seluruh pedagang agar lebih berhati-hati dalam penggunaan alat masak maupun penerangan, terutama yang menggunakan api terbuka,” tegas IPDA Vinsen.
Warga Minta Pemerintah Bertindak
Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus kebakaran di kawasan Pasar Lembor. Dalam beberapa tahun terakhir, pasar ini tercatat sudah beberapa kali mengalami insiden serupa.
Sejumlah pedagang meminta pemerintah daerah dan pengelola pasar untuk segera melakukan evaluasi terhadap sistem keamanan pasar.
“Ini bukan yang pertama. Kami minta ada pemeriksaan rutin, dan kalau bisa pasang alat pemadam di titik-titik strategis pasar,” ujar Yos salah satu tokoh pedagang.
Mereka berharap adanya perhatian serius dari Pemkab Manggarai Barat untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di pasar Lembor.












