LABUAN BAJO, Flobamor.com — Isu adanya aksi begal di Labuan Bajo yang sempat viral di media sosial akhirnya terbantahkan. Pria yang dituding sebagai pelaku begal membantah keras tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa kejadian itu hanyalah kesalahpahaman yang kemudian dipelintir menjadi kabar hoaks.
Dalam penjelasannya kepada wartawan, pria berinisial M (48) menuturkan kronologi kejadian sebenarnya. Ia mengatakan bahwa malam itu dirinya hanya sedang bersantai bersama teman-temannya dan tidak pernah melakukan tindakan kriminal seperti yang ramai diberitakan.
“Tidak ada itu begal, semua itu tidak benar. Malam itu saya hanya kumpul sama teman-teman, ada minum sedikit, sekitar tujuh sampai delapan orang. Setelah itu saya pulang karena ingat besok harus kerja,” jelas M.
M mengaku bahwa saat dalam perjalanan pulang, ia hendak nyalip dua pengendara motor yang dikendarai dua orang Wanita, tepatnya di Cowang Ndereng, Desa Batu Cermin, Manggarai Barat. Namun, situasi itu justru disalahartikan.
“MS (25) Wanita yang menuding saya begal itu merupakan tuduhan hoax. Malam itu dia MS bersama temannya satu motor, saya juga bersama teman satu motor nyalip mereka bagian kanan. Tapi tiba-tiba mereka teriak ‘begal, begal!’ sambil maki-maki. Saya berhenti, mereka malah makin kasar, jadi saya dorong tangannya waktu dia mau ambil kunci motor saya. Itu yang kelihatan di video,” kata M menjelaskan.
Ia menegaskan bahwa tuduhan dirinya sebagai begal sangat tidak masuk akal karena kejadian itu terjadi di tempat terang dan ramai.
“Kalau saya begal, masa di tempat ramai dan terang begitu? Tidak masuk akal. Itu cuma hoaks. Tidak ada begal di Labuan Bajo malam itu,” tegasnya.
Menurut M, dirinya bahkan sempat menyerahkan kunci motor kepada pihak patroli yang datang ke lokasi. Ia juga menegaskan siap memberikan keterangan resmi kepada pihak kepolisian untuk meluruskan isu yang terlanjur menyebar.
“Kunci motor saya dicabut oleh MS yang menuding saya pelaku begal, dan Saya juga cabut kunci motornya dan Saya kasih kunci motor MS ke polisi. Dan malam itu kami juga dibawa ke mobil patroli. Jadi biar jelas, kami bukan begal. Kami siap jelaskan semuanya di Polres Manggarai Barat,” ujarnya.
M juga mengaku kecewa karena dirinya dan teman-temannya langsung dicap sebagai begal tanpa klarifikasi yang benar.
“saya dan keluarga sangat malu dan tidak terima kalau disebut begal. Hanya karena adu mulut kecil, malah diberitakan seolah kami pelaku kejahatan,” katanya menyesalkan.
Terkait tuduhan dari pihak korban bahwa M sempat menampar atau mencekik, ia dengan tegas membantah.
“Tidak ada itu. Tidak ada tampar, tidak ada cekik. Semua bohong. Hanya salah paham dan ucapan kasar di jalan,” tegas M lagi.
Saksi Buka Suara: “Tidak Ada Begal, Kami Tak Bawa Sajam, Itu Cuma Salah Paham”
Setelah pria berinisial M membantah tuduhan sebagai pelaku begal, kini giliran saksi mata berinisial A angkat bicara dan menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar.
A, yang turut berada di lokasi saat kejadian, membantah keras semua tuduhan yang menyebut dirinya dan M melakukan aksi pembegalan. Ia menilai peristiwa itu hanya kesalahpahaman yang terlanjur dibesar-besarkan.
“Kata begal itu tidak benar. Kami tidak membawa senjata tajam, tidak ada maksud jahat sama sekali. Itu hanya salah paham,” tegas A kepada wartawan.
A menjelaskan bahwa malam itu ia dan M hanya melintas di sekitar lokasi dan sempat terlibat adu mulut kecil dengan seseorang wanita berinisial MS. Namun, situasi tersebut tiba-tiba viral dan diberitakan seolah mereka adalah pelaku kejahatan jalanan.
“Kami cuma lewat, tidak ganggu siapa pun. Tiba-tiba muncul pemberitaan di media dibilang begal, padahal tidak ada bukti apa-apa,” katanya.
Ia juga mengaku kecewa karena tuduhan itu membuat warga sekitar menjadi resah dan mencoreng nama baik mereka berdua.
“Kami sangat terusik dan menyesal dengan tuduhan Begal, jadi kami tidak terima disebut begal. Tolonglah, kalau ada berita, periksa dulu kebenarannya,” ujarnya dengan nada kesal.
Pernyataan A memperkuat bantahan sebelumnya dari M, yang juga menegaskan bahwa peristiwa malam itu hanyalah salah paham dan tidak ada unsur kriminalitas di dalamnya.
Sementara itu, Kepolisian Resor (Polres) Manggarai Barat mengklarifikasi bahwa informasi yang beredar tentang aksi begal di Cowang Ndereng yang sempat viral di media sosial ternyata tidak benar.
Isu aksi pembegalan itu menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya warga Kota Labuan Bajo.
Kasi Humas Polres Mabar, IPDA Hery Suryana mengatakan bahwa kasus ini murni penganiayaan dan tidak berkaitan dengan pembegalan, sebagaimana kabar yang beredar di media sosial.
“Informasi di media sosial yang menyebut kejadian ini sebagai pembegalan tidak benar. Kasus ini murni penganiayaan, dan fakta tersebut diketahui setelah proses investigasi yang mendalam,” kata Kasi Humas kepada Wartawan, Selasa (28/10/2025).
Kasi Humas menuturkan, kasus ini masih dalam tahap proses penyelidikan, sementara korban telah mendapatkan penanganan medis dan perlindungan dari pihak kepolisian.
“Kasus ini, sementara ditangani oleh penyidik Satreskrim Polres Manggarai Barat. Kami berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini demi keadilan bagi korban,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa, seorang pria berinisial M (48) menganiaya pengendara sepeda motor perempuan inisial MS (25) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Peristiwa itu terjadi di Cowang Ndereng, Desa Batu Cermin, Labuan Bajo, Minggu (26/10/2025) dini hari sekitar pukul 00.10 Wita












